Top of My Mind Songs of the 90s

3.4.20





Hai, Kawans!


Enggak disangka, ternyata pandemi Corona membawa saya kembali membuka blog yang sudah lumutan, jamuran, atau mungkin sebentar lagi jadi fosil blog-saurus, hehehe.

Berkat seretan seorang Asti Wisnu, yang tahu-tahu ngasih tongkat estafet ke saya buat bikin playlist lagu-lagu paling paporitoh di era 90-an, nih! Tentunya, enggak nanggung, disuruh bikinnya dari 1990 sampai 1999, kayak yang dia udah tulis! Gils, eyms!

Kirain ini bakal jadi sebuah kerjaan gampil, kecil, cingcirimit. Tahunya? Anjay, puyeng beud!

Makin sulit mengerucutkan mana yang jadi top of my mind saya. Maklum, saya pendengar musik berbagai genre sebenarnya sejak kecil. Sebelum pertengahan 90-an, saya menyaksikan video musik di RCTI, yang waktu itu baru mengudara sebagai stasiun televisi swasta perdana negeri ini. Plus, tentu saja jadi pendengar setia Sonora FM. Terutama, di program Kontak Pendengar dan Anda Meminta Kami Memutar (AMKM).

Kok dengerin Sonora? Soalnya, ini radio kesayangan almarhum Papa. Dua program ini memutarkan lagu-lagu secara penuh, jadi oke banget buat direkam ke kaset kosong! Emang deh, masih SD, kelakuan saya udah sok gede. Sampai punya impian jadi penyiar radio juga!

Setelah pertengahan 90-an, saya beralih mendengarkan Prambors FM dan Mustang FM. Layaknya ABG gaul pada masanya, dong! Tongkrongan depan televisi pun berganti jadi saluran musik kenamaan, MTV. Saya menontonnya di dua saluran, yaitu tayangan ulang via stasiun ANTEVE dan saluran MTV Asia lewat parabola (dulu belum ada saluran TV kabel, masih pakai wajan dibalik dan diiket di tiang hahaha).

Saya akan masukkan 10 video untuk tiap tahun. Namun, ada lagu-lagu pendamping (side-kicks) yang bisa kamu cek di playlist Spotify dan Youtube saya.

Penasaran, apa saja lagu-lagu pilihan saya? Tenang, kamu rata-rata pasti tahu lagu-lagu ini, kok! Ayo kita bernostalgila bersama!


1990

My top of mind: More than Words – Extreme
Side-kick: U Can’t Touch This – MC Hammer






Sebagai pembuka daftar, saya akan masukkan salah satu everlasting, yang sampai sekarang masih andalan mellow mode saya.

Band dari AS ini aslinya beraliran funk metal. Namun, justru single balada ini yang jadi legenda. Beberapa musisi pun membuat cover dari lagu ini, seperti grup Westlife, Ruben Studdard (salah satu juara American Idol), dan Frankie J.

Mengapa saya suka lagu ini? Dua kata, sweet and pure. Petikan gitar akustik sederhana berpadu vokal yang terdengar bersih tanpa ornamen macam-macam. Merdu dan melankolis. Sebuah lagu yang bisa dinyanyikan siapa saja dan menyentuh pendengarnya. Well, asal suaranya bukan tipe kaleng rombeng hehehe.

Untuk side-kick, saya tambahkan sebuah lagu dari rapper Afro-Amerika yang pada zaman itu ngetop abis! Walaupun, kalau diingat, gaya pakaian, isi lagu, dan jogetnya, WEDEH BIKIN MALU!


1991

My top of mind: (Everything I Do) I Do It for You – Bryan Adams
Side-kick: Give It Away – Red Hot Chilli Peppers




Kemunculan film Robin Hood membawa soundtrack­ utamanya ikut naik daun. Om bersuara serak seksi dari Kanada ini, jadi salah satu solois pria favorit saya sejak kecil. I love his songs. Meskipun lagu ini durasinya panjang (lebih dari enam menit!), tetap saja enggak bikin otomatis jadi membosankan. Jujur saja, saya tidak yakin ada penyanyi lain yang cocok menyanyikannya, selain Om Bryan. Seriusan!

Lagu satu lagi? Ini dia lagu yang bikin saya jatuh cinta pertama kali sama musik rock. Dengan lirik yang bikin lidah belibet, dari grup yang tiada duanya, selalu pedas dan nendang! Lihat video klipnya pun bikin mata cilik saya ternoda hahaha. Om Flea, si basis pecicilan, tetap yang enggak ada matinye soal tingkah sensasional.


1992

My top of mind: Jump – Kris Kross
Side-kick: Tears in Heaven – Eric Clapton




Namanya bocah, kalau lihat sesama bocah beraksi, bawaannya merasa senasib sepecicilan! Ini dia alasan mengapa begitu lihat lagu ini tayang, gerakan langsung refleks sesuai judul lagunya. LOMPAT! LONCAT! GABRUK! Betapa sedari kecil susah sekali saya bersikap sesuai kodrat kewanitaan hehehe.

Lagu ini adalah debut sensasional dua cowok cilik, yang masa itu sampai berhasil melariskan jutaan kopi album. Warbyasak! Berkat tangan dingin seorang Jermaine Dupri, tokoh yang nantinya akan melahirkan banyak lagu terkenal dari artis ternama seperti Mariah Carey, Usher, dan Monica. Sure, he can make a diamond out from a dirty rock.

Buat mitra lagu ini, saya pilihkan sebuah lagu yang bikin hati ambyar, jauh sebelum Didi Kempot terkenal. Dari gitaris kenamaan, Eric Clapton, lagu ini terinspirasi dari tragedi sang anak tersayang yang tewas terjatuh dari lantai 53 apartemen. Semua melodi dan lirik menggambarkan kerinduan dalam duka. I just can’t say much about it, very touching. Tiga penghargaan Grammy, termasuk Lagu Tahun Ini cukup menjelaskan mengapa lagu ini begitu membekas.


1993

My top of mind: Two Princes – Spin Doctors
Side-kick: Ordinary World – Duran Duran




Lagu-lagu berirama catchy selalu menarik perhatian. Salah satunya, one hit wonder dari band asal AS ini. Mungkin, hanya lagu ini satu-satunya pula yang menempel di benak orang-orang lain pada umumnya. Tembang ini juga diparodikan oleh grup kesayangan saya, P-Project di album perdana O Lea Leo (dulu masih bernama Padhyangan Project). Lucunya, waktu grup Spin Doctors sempat konser di Indonesia tahun 2006, pamor mereka malah kalah dengan band pembuka, Peterpan. Banyak penonton meninggalkan area, begitu Ariel dkk. selesai menghibur. Menambah daftar ketragisan band ini, ya?

Buat nemenin, saya pilihkan sebuah lagu dari band legendaris, yang juga identik dengan tokoh Lupus pada era 90-an. Alm. Papa senang dengan lagu ini dan ketika diputar di radio mobil, pasti volume dibesarkan. Khidmat menikmati!


1994

My top of mind: Baby, I Love Your Way – Big Mountain
Side-kick: Come Out and Play – The Offspring




Masih dari lagu-lagu yang iramanya riang dan mudah diingat, soundtrack dari Reality Bites (salah satu film romantis recommended era 90-an) ini bikin badan langsung goyang-goyang santuy. Ini sebenarnya adalah versi cover dari penyanyi Inggris, Pieter Frampton, yang sudah merilis duluan di 1975 dan sama-sama jadi hits.

Dengan sentuhan reggae-pop, lagu manis ini jadi enggak asal menye-menye. Seperti sebuah rayuan pulau kelapa di tepi pantai, ahzeek!

Siapa rekan lagu ini? Tak lain adalah lagu yang intro-nya begitu dikenal dari band punk bervokalis jenius, The Offspring. Udah tahu kan, Dexter Holland si frontman adalah seorang Ph.D jurusan biologi molekular? Nyentrik dan eksentrik!


1995

My top of mind: Wonderwall – Oasis
Side-kick: Just A Girl – No Doubt




Pertama kali saya coba mainin program komputer untuk bikin logo, band Inggris ini yang jadi sasaran latihan. Logo Oasis yang simpel, cocok jadi bahan utak-atik. Apalagi lagu ini santer banget kedengaran di mana-mana. Di televisi, radio, dan petikan gitar kopong anak-anak muda yang poninya sampai nyolok mata kayak Gallagher bersaudara.

Emang bikin nyangkut di kepala terus-terusan sih. Padahal suara yang nyanyi, macem cowok ngantuk dan malas-malasan, hehehe.

Buat penawarnya, datang dari band yang vokalis ceweknya terkeren versi saya sampai saat ini (the chick who encouraged me to wear red lipstick). Lagu ini nakal, sekaligus nunjukin kekuatan cewek banget. Enggak heran, ia terpilih jadi salah satu lagu yang nongol di film Captain Marvel. Tentu saja pas adegan kicking the bad guys ass*s!


1996

My top of mind: Beautiful Ones – Suede
Side-kick: I Will Survive – Cake




Masih dari ranah Britania, datang lagi satu band yang lagu-lagunya pasti enggak absen di playlist 90-an saya. Band yang citranya woles dan flamboyan buat saya. Lagu ini pun punya video klip menarik hati. Dengan ornamen-ornamen lirik bertebaran dalam visualisasi. Artsy!

Setiap karaoke, biasanya saya memasukkan lagu ini ke dalam daftar tembang yang akan saya nyanyikan. Begitu magisnya efek lagu ini buat saya.

Satu lagi lagu yang jadi favorit saya di tahun tersebut, sebuah cover lagu disko legendaris, bertransformasi menjadi lagu alternatif. Vokal melengking Gloria Gaynor berganti suara berat John McCrea yang seperti don’t give a damn about the world. Teringat saya catat dan hafalkan lagu ini dari salah satu halaman majalah MBS (majalah musik yang isinya lirik dan kord gitar, terkenal di kalangan ABG saat itu). Still my first choice for getting over a heart break.



1997

My top of mind: Semi Charmed Life – Third Eye Blind
Side-kick: Mmmbop – Hanson




Makin bergeser ke penghujung 90-an, makin sulit untuk saya memilih siapa yang pantas mengisi daftar ini. Namun, lagu dari grup band asal AS ini memang tak tergeser di kepala saya. Teringat juga ada segerombolan cowok keren band sekolah yang pernah membawakan lagu ini di panggung. Lagu yang  aslinya bercerita tentang getting high on meth ini, paling keinget di melodi gitar dan gebukan drumnya. Masih jadi tembang terpopuler juga dari Third Eye Blind sampai sekarang.

Untuk side-kick, band tiga cowok bersaudara yang jadi my forever guilty pleasure pantas masuk jajaran lagu paling memorable di tahun itu. Siapa sih yang enggak ikutan berdendang lirik unik nan imut ini? Waktu mereka datang dan manggung di The 90’s Festival Jakarta tahun lalu, masih bejibun aja fans setia Hanson, termasuk di antaranya teman dekat saya hehehe. Untunglah tak seperti liriknya, mereka enggak gone and not there in an Mmmbop.


1998

My top of mind: Iris – Goo Goo Dolls
Side-kick: Intergalactic – Beastie Boys




Lagi-lagi, lagu yang sangat membekas buat saya. Bisa dibilang, salah satu romantic songs yang paling saya suka. Ada cerita juga, ada “dia” di masa lalu yang sangat suka juga dengan lagu ini dan kami suka bernyanyi lagu ini berdua di telepon malam-malam (meskipun suara saya enggak banget hahaha). Menjadi lagu tema sebuah film cinta yang sangat emosional, City of Angels, vokal John Rzenik betul-betul menyelipkan sebuah kepedihan di antara raungan khas rocker-nya.
Siapa pendampingnya? Tentu saja grup rap paling favorit dengan lagu yang lama dulu menjadi ringtone ponsel saya. Video klip yang lucu, ala-ala film monster dan superhero Jepang, menambah alasan saya tergila-gila banget sama lagu ini. Khas Beastie Boys memang, untuk selalu menawarkan ide out of the box kepada para penggemarnya.


1999

My top of mind: Nookie – Limp Bizkit
Side-kick: Stranger by the Day – Shades Apart




Membuka lagi kenistaan masa remaja saya, aliran musik hip metal pernah mengisi daftar kesukaan. Diambil dari Significant Other, salah satu album rock terfavorit di era 90-an, saya pernah ada di masa hafal mati lagu ini, lebih-lebih dari materi pelajaran di sekolah hahaha! The red cap guy, Fred Durst, sontak jadi idola para abege labil. Padahal kalau kamu tahu, apa sih arti nookie? Yah, enggak jauh beda sama wikwik dan skidipapap kalau kata anak sekarang. Ambyar!

Selain itu, ada satu lagu yang sering banget saya dengarkan dan nyanyikan di akhir era 90-an itu. Diambil dari soundtrack film remaja kontroversial dan legendaris, American Pie, band ini memang enggak terkenal. Tapi, lagu ini dulu jadi top play di banyak radio anak muda. Bukti bahwa memang lagu ini pantas untuk menempel terus di kepala karena memang seenak itu didengarnya.


Daftar lengkap saya ini bisa kamu cek, baik di akun Spotify maupun Youtube (klik aja yaaa!)

Ngomongin musik 90-an, susah banget berhentinya! Apalagi sederet lagu yang saya nyesel abis enggak bisa masuk ke dalam daftar ini. Biar aja deh, saya dibilang susah move-on. Soalnya, memang musik 90-an terasa lebih genuine aja di telinga ini.

Coba dong, bikin daftar yang sama versi kamu! Share kolom Komentar, atau boleh juga bikin Spotify plasylist dan share di sini link-nya. Saya tunggu!





You Might Also Like

0 comments

Komen dulu yuk, Kawans!